Friday 10 October 2008

solat yg bermaya dan menghidupkan..


Petikan dari : Menghidupkan hati dgn solat – Musthafa masyhur

Penyembahan hakiki kpd Allah ta’ala, keikhlasan dan ketundukan kepadaNya bisa direalisasikan dgn solat yang khusyuk. Dengan solat, musolli(org yg solat) minta pertolongan kpd Allah ta’ala dan memohon petunjuk ke jalan lurus. Dan tentu Allah Yang Mahakaya dan Mahamulia mengabulkan doanya, menganugerahinya cahaya petunjuk, rahmat dan ketenteraman.
Solat itu wahana paling baik utk memperbaiki jiwa, mereformasi hati, dan meluruskan akhlak. Bagi musolli, solat tak ubahnya seperti tali kukuh, tempat ia berpegangan. Baginya, solat itu ibarat ubat luka, atau tempat aman bagi org yang lemah, atau senjata bagi org yg x bersenjata. Dia bisa meminta pertolongan dgn solat dalam menghadapi musibah zaman, tekann orang, dan kezaliman org2 zalim. Betapa tidak, Allah berfirman,
Hai orang orang yang beriman, mintalah pertolongan dgn sabar dan solat, sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar (2:153)
Jika menghadapi masalah pelik, Rasulullah saw merujuk kpd solat. Sebab, dgn ruku’ dan sujud yang khusyuk ketika solat, musolli merasa dekat dgn Allah swb dan merasakan kesertaanNya dengan dirinya. Ia juga merasa berlindung pada tiang kukuh. Lalu, ia merasa aman, tenteram, percaya diri, dan yakin. Kepasrahan kpd Allah ta’ala jug aterjadi dgn sempurna. Juga sabar atas musibah dan reda dgn takdir. Perjanjian dgnNya utk setia dan jujur dapat diperbaharui. Harapan besar akan dukungan dan pertolonganNya kpd hamba hambaNya yang berima aktivis yang jujur, juga semakin besar
Selain itu, solat menyucikan jiwa dari perilaku perilaku buruk. Terutaman perilaku yang biasanya menyerang orang orang materialistic, dunia menjadi obsesi tertinggi mereka dan tujuan ilmu mereka, serta mereka tidak peduli dgn spiritual mereka. Contohnya apa yang diisyaratkan ayat2 berikut ini : (Al-Maarij)
19. Sesungguhnya manusia itu dijadikan bertabiat resah gelisah (lagi bakhil kedekut); -
20. apabila ia ditimpa kesusahan, Dia sangat resah gelisah;
21. dan apabila ia beroleh kesenangan, ia sangat bakhil kedekut;
22. kecuali orang-orang Yang mengerjakan sembahyang -
23. Iaitu mereka Yang tetap mengerjakan sembahyangnya;
24. dan mereka (yang menentukan bahagian) pada harta-hartanya, menjadi hak Yang termaklum -
25. bagi orang miskin Yang meminta dan orang miskin Yang menahan diri (daripada meminta);
26. dan mereka Yang percayakan hari Pembalasan (dengan mengerjakan amal-amal Yang soleh sebagai buktinya);
27. dan mereka Yang cemas takut daripada ditimpa azab Tuhannya, -
28. kerana Sesungguhnya azab Tuhan mereka, tidak patut (bagi seseorangpun) merasa aman terhadapnya;
29. dan mereka Yang menjaga kehormatannya, -
30. kecuali kepada isterinya atau kepada hambaNya, maka Sesungguhnya mereka tidak tercela;
31. kemudian sesiapa Yang mengingini selain dari Yang demikian, maka merekalah orang-orang Yang melampaui batas;
32. dan mereka Yang menjaga amanah dan janjinya;
33. dan mereka Yang memberikan keterangan Dengan benar lagi adil (semasa mereka menjadi saksi);
34. dan mereka Yang tetap memelihara sembahyangnya;
dan Allah ta’ala berfirman
29:45. bacalah serta Ikutlah (Wahai Muhammad) akan apa Yang diwahyukan kepadamu dari Al-Quran, dan dirikanlah sembahyang (dengan tekun); Sesungguhnya sembahyang itu mencegah dari perbuatan Yang keji dan mungkar; dan Sesungguhnya mengingati Allah adalah lebih besar (faedahnya dan kesannya); dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa Yang kamu kerjakan.
Setelah tamat mengerjakan satu solat, musolli merasa baru saja berdiri di depan Allah ta’ala, guna minta petunjuk ke jalan lurus,dgn tunduk dan khusyuk. Dan tidak lama setelah itu, ia sudah di ambang solat berikutnya, guna berdiri lagi didepan Allah ta’ala dgn tunduk dan khusyuk. Kerana itu, ia tidak pantas lupa pada Allah ta’ala diantara keua solat tersebut atau lalai, tidak zikir kepadaNya. Tentu,dia juga tidak senang bermaksiat kepadaNya. Begitulah orang yang mengerjakan solat dgn konsisten itu selalu berada dalam ‘pengaruh’ solat dan tidak jauh darinya.

No comments: